Isnin, 1 Disember 2014

Isn't so Funny..?

Bismillahh....
Salam isnin.. May all of u be in Allah's bless always... Hope that all the success in jannah be your priority forever and ever.. Because the dunya succes will be follow after..Insyallah... Have faith in HIM.

Yes, this still being my platform utk merepek, merapu dan meraban yang ntah hape-hape. Cause I dont know how to spill it.

Yesterday was one of my big day, which mean, supposed to be happy for all people that go through the day.But I am who am I. The one that I was count on was really upset me and I end my day with a very red, big eyes and it was not a good things since, in a blink of eye muka merah habis. 
*ok x penah nangis yang sampai tahap nak bertukar jadik merah gitu. But it happened...! 
**still can't believed it.

Mungkin sebab halang air mata dari turun.*Moral of the story: Don't hold your tears. Let it down or u'll suffer with the red eyes and face.

Sedar pagi tadi, dengan alarm yang memang da diset sebegitu and I was thank with it. Sebab sedikit demi sedikit, marah dan sedih tu, hilang dan timbulkan rasa bersalah yang amat to that person. Yes. Very important person of me.


Yeah... Rasa sedih cum marah all night long tu berganti dengan rasa bersalah yang amat. I'm so selfish and not letting anyone ruined my plan. and I end up hurting myself more and more. The way I kept myself for me, alone, sebenarnya tidak mendatangkan apa-apa rasa beruntung pun. 

Sebab hidup ni sementara dan harus ada timbal balik. Give and take. Everything have the good and bad, untuk balanced everything.

Everything happen with a reason. Maybe, what had happen yesterday do give me something precious and also reflect on things that I shouldn't do. And it may do touched some heart in realizing some other heart that have had to be secure. I always pegang dengan janji Allah:

"HE will give you back what have you gave HIM. He tested you for you to know that you are under HIS observation."

Just believed in HIM and HE is the great planner for us.

entah merepek, merapu meraban apa ntah. but lastly, I just wanna say that I was faking everything yesterday. The smile, the happiness. And it hurts in someways when you do realize that, faking it was not a good thing. But until you realize, you actually need to have it done sincerely so that the world will welcome you with a warm smile.

"Fake It Until You Make It"


Thanks for everything..

Do feel free to drop comment, advice, critic or anything that can make up my day, so that, I also can learn how to improvise my daily learning sessions.

Sabtu, 15 November 2014

Don't hold back

Bismillahirrahman nirrahim...
another contengan yang entah hape-hape...
kecewa dengan sesuatu sampai tahap pujuk diri untuk dapatkan balik 'kekuatan' itu



Don't hold back... or else, you the one who would suffer.
Stop depending on others... or else, you the one who will be frustrated.
Stop trusting others as most as you want.. or else, you the one who will be betrayed.
Stop counts on others... or else you the one who will be counted.

Dear self, get back to yourself on your own.
Stop fooling around with others stuffs, so that you can mind you own business.
Just be with yourself, trust no one, live your life the most as you wish for love to come.
Don't count on loves that you have had received. if you do so, it hurts in so many ways.

Just believed in what HE have promises ever since forever. hold HIM tightly to you yourself. and DO spread the love.But don't hurt yourself as you know that HE do love you like HE did for HIS beloved.


the one that i kept playing when the circumstance are around.



tertarik dengan kata-kata syeikh dalam video ni, make me realize something that made me to move on and dont look back.

"When a believer gets hardship, he doesn't go crazy. He doesn't become depressed. He doesn't get nervous breakdown.
Why?

Because he remember Allah, he thanks Allah and he turns to Allah, and his heart is happy with Allah. So, Allah gives him satisfaction.


A true muslim can never ever be depressed. If a person is depressed, that means there is something seriously wrong with his iman. "

Betul... a true muslim supposed to never be depressed sebab sebenarnya itu menunjukkan kita ada rasa putus asa dengan Allah. Dan seriously, sebenarnya kita jarang sedar tentang kenyataan ini.
So, I DO try my best. Hardly. To follow his advice. Untuk tidak berputus asa dengan Allah..


this was just a piece of thought of me untuk pujuk diri sendiri. memang orang lain tak kan kisah pun pasal kita walaupun pada dasarnya they look really care. tapi end up, you do hurt yourself when trusting people just for them to have friends. and they dont even bother to care.

ya, betul. mungkin akan ada yang mengaggap pesimis terhadap friendship. but i have had enough of them. cukup dengan usaha untuk being better, tapi 'dipatahkan' sampaikan tahap berada di lubang yang paling dalam. gelap. sunyi. dan menakutkan. untuk kembali ke keadaan asal, untuk built the tryst again. i'm sorry to go through it. but its enough for me..

thanks for your time on this nonsense.

Ahad, 2 November 2014

Feeling pain, Discomfort? - Belek Quran

“Syu, kau dah makan? Kalau belum, jom temankan aku makan.”

“Belum. Cam cun je kalau gi makan sekarang. Perut pun tengah lapar ni.” Balas Syuhada dengan sengihan panjang. “Tapi kejap, aku nak siapkan part ni kejap. Ten minutes.” Sambung Syuhada lagi.

“Orait.” Balas Mastura

Sepuluh minit kemudian.

“Jom. Makan tempat biasa jea kan. Aku banyak kerja lagi ni.” Ajak Syuhada sambil membasuh tangan di sinki makmal.

“Okay.”  Balasan Mastura menyapa telinganya.

* * *

‘Apa kes engaku ajak aku makan dan mengumpat aku depan-depan? Kalau nak mengata aku sekalipun jangan la depan-depan. Sakit tau.’ Cetusan hati yang lahir akibat manusia didepan ni mengumpat dalam whatssap dengan manusia yang duduk sebelah. 

‘Gaya aku tak nampak je engkau tuju-tuju tangan kat aku tadi. Lepas tu terus diam bila aku duduk depan engkau.’ Ternyata hatinya tetap dengan amarah yang mula membara. Mulutnya sengaja dikunci dan matanya sengaja di fokuskan ke gadjet di tangan.
Jarinya menyentuh aplikasi iQuran Lite di skrin telefon bimbitnya. Hati yang tengah panas jangan di cucuh api. Bimbang bukan setakat terbakar, bahkan kemungkinan untuk meletup tu ada kebarangkalian juga. Biarlah ayat-ayat Allah yang menyejukkan kepanasan hatinya saat itu.

“Bagi ALLAH tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan di langit.”
[Ali Imran : 5]
Terpana dengan teguran secara terus dari kalamNya membuatkan Syuhada terus mengucapkan istighfar. Tepat terkena hidung sendiri.

‘Syu, mungkin dia bincang kot. Jangan cepat sangat suudzhon. Nanti engkau yang rugi. Dosa pahala Allah yang tentukan. Dan Allah dah cakap terang-terang yang tak de satu pun yang DIA tak tau. Walau dorang main wassap camne pun, private tahap apa pun, still, dengan Allah tak de yang dapat kita sembunyi.’ Teguran hati yang mula sejuk bila ‘ditegur’ secara direct dengan kalamNYA membuatkan Syuhada menarik nafas lega.

Segera senyuman segaris di ukir sebelum berdiri.

“Aku pergi beli makanan dulu, orang dah tak ramai. Kalau dah siap, nak masuk lab dulu pun, aku ok je.” Ujarnya kepada dua manusia di depan dan sebelahnya.

* * *

Bismillah dan Assalamualaikum...

Moga hidup dalam rahmatNya tak kira senang atau susah. Ujian itu semua dari DIA untuk menguji kita. Insyallah, cara penerimaan kita yang Allah ‘tengok’ dan pengakhiran yang baik adalah ganjaran untuk kita. Moga dipermudahkan segala urusan. Amin.

Pernah hadapi situasi diatas. Yea, bagi saya, terlalu kerap sampai tahap saya terfikir kenapa saya yang kena hadapi situasi ini. Sampai satu tahap, dah immune dengan situasi ini walau ianya sangat la menyakitkan hati. Agak susah untuk bersabar bila ianya terang-terang depan mata.

Tapi, bagi saya, percaya pada hikmah setiap kejadian, insyallah kita akan tenang dan terima dengan redha.

Kita sering tertanya-tanya kenapa, bagaimana dan apa kesan untuk setiap tindakan yang kita lakukan. Dan kadang-kadang ianya menjadi satu sebab untuk mencetus sesuatu yang lain, yang mendatangkan sesuatu yang lebih baik dalam hidup.

Saya pernah tertanya-tanya, kenapa la aku letak semua benda dekat skrin depan henfon ni. Macam banyak jea. Sampai satu tahap kena tapis balik apa yang ada kat skrin depan.

Mungkin kali ni, Allah nak gerakkan hati untuk buka aplikasi tu, sebagai salah satu cara teguran yang direct. Mungkin selama ni, alternatif yang DIA hantar untuk tegur saya dalam situasi yang sama, ‘tak sampai’ yang pengakhirannya membuatkan hati semakin bertompok hitam. Astaghfirullahal ‘azim.

Yea, kadang-kadang, kita tak sedar pun yang suasana sekeliling sedang menegur kita.  Hanya kita yang mahu atau tak, menerima teguran itu, samada secara terbuka, sipi-sipi atau tak langsung.

Pernah terbaca dalam satu artikel ke apa ntah, yang bunyinya lebih kurang, bila hati rasa runsing ke, nak marah ke, sedih ke, buka lah Quran secara random. Dan biarkan mata mencari ayat apa yang kita nak tengok. Dan insyallah, ada ubat, yang alhamdulillah, soothes our pain or discomfort. It works most of the time.


Because I believe that HE love me more than I love myself. So, HE did tegur me directly with HIS words.

found this here and there masa tengah kusut. just listen and try to understand. the advice were direct to the heart. insyallah.

Am no good in word, tapi tau bebel untuk diri sendiri, untuk pujuk diri jea. Saya pegang pada quote ni; No Pain, No Cry.

Thanks for spending ur precious time. Appreciate it much.
wasalam...

Rabu, 22 Oktober 2014

the test or its you yourself...?

Bismillah...
Moga sentiasa dalam lindungan rahmat Yang Esa dan amalan yang sentiasa diberkatiNya.

Oyeah... I'm sorry for all the ting-tong things that u'll faced later on... Put all the picisan and all those unnecessary things aside, and let CRY-OUT-LOUD.. and not forget to those who celebrate the Deepavali, happy dewali and those who are not, happy holiday (since the place where i am staying now were having  a holiday =p ).. and those who were not apply for both condition, well, life goes on.. do your best and have fun, ey...!

And yes... this time, I would like to talk 'bout a ting-tong-things that have turn me upside down. Dan sengaja saya letak tajuk sebegitu. Terasa gempak walaupun sebenarnya tak pun.
*dan sebetulnya, saya rindu untuk menulis sesuatu yang sangat-sangat cheesy bila mereka-mereka yang tak sealiran dengan pemikiran saya akan membacanya sampai muntah hijau. haha... i loved to do all those things, =)

Bila bicara tentang workload, masing-masing punya workload sendiri yang mana telah diberi tanggungjawab untuk digalas dipikul dan bukan dipukul. Kan? Nak atau tak, we have to. Macamana sekalipun kalau dah tanggung, kena juga jawab walau macamana sekalipun. itu dah memang termaktub dalam mana-mana disiplin hidup.

The real things that we have faced actually gives us many pro and cons. Good and bad. Advantages and disadvantages. 

Sebab Allah tak cipta halangan, ujian, cabaran dan yang sewaktu dengan nya bukan untuk tujuan yang tidak memberi makna kepada hidup kita.. tapi untuk kita percaya dan yakin dengan apa yang ada disebaliknya. Mungkin sesetengah orang ada pertikai kenapa setiap ujian itu terlalu mencabar untuk mereka hadapi, sedangkan mereka terasa capability untuk mereka hadapi itu tersangatlah mustahil. Sedangkan, Allah dah janji apa yang Dia hadiahkan adalah sesuai dengan kemampuan hambanya. Apa yang yang membezakan sesorang itu adalah cara mereka menerima ujian itu.

Pernah suatu ketika, saya diuji dengan sesuatu yang tak pernah dijangka. And it seem miraculous. Because the way I were accepting the  trial was like "Allah nak uji aku sebab aku dah banyak dosa." And it totally feels comfort with the trial because rasa syukur itu mengatasi beban masalah yang dihadapi. 

Mungkin ainya kedengaran sedikit riak (or its me who feel so) sebab perasaan itu seperti disayangi dan sebab sayang itu kita faham yang DIA nak uji sejauh mana kemampuan kita menghadapinya. Dan sejauh mana rasa rindu dan syukur yang kita lahirkan untuk DIA. Ianya bukan sekadar kata-kata, tapi lebih dari itu.


Dan sebenarnya bila kepala terasa tepu dengan segala macam benda, akan sampai satu tahap yang mana kita memulakan pekerjaan itu, dan pertengahannya akan tergantung. *seperti apa yang sedang berlaku semasa sedang menaip entri ini… wakakaka… help me!!!

[susah payah seorang ibu]
Dan situasi saya sekarang, I'm feeling like quitting the journey. But, hey, dear self, even quitting this path, you have to face another path that may be worse than you're doing now. Ni cara saya nak pujuk diri untuk terus pada jalan sekarang dan untuk lihat penghujung yang sinarnya semakin menyerlah dengan usaha yang berterusan. Ahaks.!

And I know I already half the way of this journey eventhough I just started. It was because of the journey were started early in advance. And I know that He want me to 'give' something to my mother as well as my father. Hope this might give you a satisfaction so that I can have your bless for dunya and hereafter.

"I dah half way, so why bother to back off apabila dah tak nampak starting point tu. itu bermaksud I dah melangkah jauh, jadi kenapa mesti memenatkan diri untuk patah balik. kan? yet I have all my friends there through thick and thin, masa tu I sedar bukan I sorang je yang 'nak hidup'. Sebab tu rasa seronok dan teruja itu datang balik." 
[Dania, SiMata Bundar by Amany]

And it is me who asked for it. So, my mother did her best untuk jahit lab coat ni. Memang saya takkan cakap benda ni kat mak saya. Saya paksa dia siapkan lab coat ni  sebelum saya officially a part of the institution. Yeah, I know, I am that bad...heehee.. The reason for it were for my birthday present and also, I can feel her effort through the journey so that i could not easily give up when the obstacles do faced me. I'm sorry, mother for all my wrongdoing.. Thank you for everything and sorry for my wrongdoing.


To the doc that I've bumped to his blog and found this song that actually do tell everyone 'bout your problem, be strong. There were no trial that have no solution. Just the time matter much. Pray for them and let them do embrace the love that have had they have once. I never thought that your life was full of thorn. 


*dear column, please do well for my mother's sake...
Dear column,
Please do well for my mother’s sake.
Dear compounds,
Please spare me for your presence.
All I do was for my mother. She has been waiting for me since yesterday. And since her daughter doesn’t ring her yet eventhough the time oready past the time that she usually call her, she do worried ‘bout me… I know she do miss me even she never say so. And you will know the mother instinct if you do love her much more than your life.

Sorry mama for not making it on time.
*feeling x sabar nak balik jumpa mak...!

Lastly, bukan hanya kesedihan, rasa berat  dan sewaktu dengannya yang bergelar ujian. Tapi masa lapang, senyuman kita dan juga kerdipan mata kita juga mungkin menjadi ujian dan cabaran untuk kita. Ingat Allah sentiasa ada untuk hambaNya. Just belive in HIM and pray for it.


p/s: Sorry for the bahasa. This is the way of me, myself and i don practicing eventhough Iknow it was not that good.

Isnin, 6 Oktober 2014

Realiti...?


Bismillah...

This just a random thought of me, myself and I..  And this post might be cacamerba sebab terlalu tepu dengan rezeki yang melimpah ruah... alhamdullillah... =)
Neways, hepi eid day... may Allah bless our deeds... amin...

Well, as I said earlier... This just a random thought of me since somebody did bump me with a quest along with a statement..? And my answer was start with a "errr, hmmm well.."

It turns to be an awkward situation since the person did well in her religion side (in my opinion since I still merangkak untuk belajar tentang Deen).

Sedang elok bersantai menonton tv sambil makan steak (well, yeah, celebrating eid day with a bless and happy way, ain't? hehe), Tetiba keluar satu iklan tentang program realiti yang sedang hangat sekarang...

Dan mereka-mereka ini lah yang melambangkan jalan dakwah masa kini. Bukan nak kutuk kea apa... Just my opinion, since generasi sekarang adalah kayu ukur untuk kita lihat generasi akan datang, kan? Imam Ghazali pernah berkata:

"Jika ingin melihat masa depan negara, lihatlah peranan generasi remajanya pada zaman itu"


So, tak salah untuk saya letakkan mereka itu sebagai kayu pengukur untuk menetukan jalan dakwah. Yea betul, bila ada yang mengatakan bahawa dakwah itu tanggungjawab semua.. Dan ianya perlu bermula dengan diri sendiri.. Saya tak bangkang kenyataan itu sebab saya sendiri sedang mempraktikkannya. Dan cara dakwah yang terbaik adalah penuh hikmah. Itu yang Rasulullah  SAW ajarkan kepada kita, dan ianya takkan berubah walau sepicing pun.

Soalan yang pada asalnya berbunyi
"apa masalahnya nak berdakwahpun pakai make-up? Their style was okay and up-to-date." 

Mungkin bagi mereka yang dah didedahkan dengan modenisasi menganggap ianya adalah suatu perkara yang, well, biasa.. up-to-dated fashion, style, etc etc...

Tapi bagi saya yang hanya menerima sesetengah perkara sahaja yang perlu di modenkan, ianya adalah suatu perkara yang pelik. mungkin bagi setengah orang, I'm the one yang still jadi katak bawah tempurung, yang tak nak keluar tengok dunia luar, yang mana katak-katak lain dan berjaya buka tempurung untuk lihat the other sides of the world (well, this might be too much for an analogue, but, no offence..).

Make-up and dakwah cannot go along. That’s my opinion. Tapi bagi sesiapa yang rasa it’s okay, that’s their opinion.. and I have no right to complain and they do have their right to stand on their opinion. Just for me, explanation might do well for me to let me and mereka-mereka yang sependapat dengan saya to know the details, the logical way to accept those things.

Sebab, bagi saya tak proper untuk berbicara soal agama bila yang melekat di pipi itu umpama bedak yang tumpah, dan terlalu berwarna-warni. Yea, I admit, saya kurang pembacaan dan pengetahuan tentang perkara-perkara sebegini. Dan saya juga takut bila disoal dengan perkara-perkara sebegini oleh anak-anak kecil yang terlalu dahagakan ilmu agama.

Tapi since the one that asked me was the one who know religion well and the topic was ended like:

“dekat U along pun, ramai jea yang pakai macam tu, mekap, tudung belit-belit. So, I don’t think it was an issue untuk berdakwah.”

Really surprise me, that I was not ‘into’ the world yet and I still bawah tempurung.
(Well, her uni was an establish uni that well known with religious practice.. bukan nak kata uni lai x buat.)
 
the choices is ours...

 So, as conclusion, this was the entry that I am thinking the way to get the answer logically, and knowledgeable.. no bias.. and also a medium for me to cry out loud things...

thank, trimas for spending this mumbling things...

p/s: the story on the board cannot be continued yet since the idea was berlari-lari anak untuk mendekati..
p/s/s: gaya cam expecting a fan on my writing... ahaks...

Ahad, 27 Julai 2014

[untitled]

bismillah...
pray for all muslim of the world. hasbunallahuwani'mal wakeel. ni'mal maula wa ni'mal naseer.
just a random though... and these give me a shot of fantasy... 


Matanya tertunak memandang status 'seseorang' di dada skrin laptopnya. Saat itu, rasa yang suatu waktu pernah bertanda dijentik dengan sesuatu yang dia sendiri tidak faham.

'Nia, kau dah gila ke?' getus hatinya sendiri. 'Status dia jea kot. yang kau gelabah lebih ni dah kenapa? Bukannya dia ingat pun dengan kau. Confirm-confirm dia tak tau tentang kau.' Hatinya masih berbicara. 

Serentak dengan itu, mouse yang digunakan di scroll down. Arahan dari akal yang waras ternyata mendapat sokongan anggota. Hatinya kalah dalam pertarungan yang dia sendiri tidak tahu atas sebab apa. Yang dia tahu, perkara yang lepas harus dibiarkan lepas sebab ianya akan terus menyusahkan diri sendiri untuk mengenang benda yang sia-sia.

"Jangan mencetus sesuatu yang boleh menyebabkan engkau merana. Biarkan ia. Sekali pun ianya berlaku, engkau mampu untuk mengabaikannya. Allah ada, pohon pada Dia yang Maha Menentukan Segalanya. Dan, cetuslah sesuatu yang boleh membahagiakan engkau, yang boleh mendorong engkau menjadi seseorang yang lebih baik. Kan Allah ada berfirman dalam Al-Anfal ayat 70.
Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, nescaya DIA akan memberi yang lebih baik dari apa yang diambil darimu.
Ternyata di situ, Allah dah janji. Kan DIA Maha Pangampun dan Maha Penyanyang."


[credit]


Nasihat dari Bazilah terus berputar di minda. Saat itu, dia pernah meminta nasihat dari sahabatnya itu tentang kesedihan hati yang juga melibatkan perkara yang sama. 

Ternyata hatinya masih rapuh bila melibatkan perkara-perkara sebegini. Dia merasakan dirinya bertuah apabila DIA menghadirkan insan-insan yang mampu menyedarkan dia dari tersasar dengan masalah sendiri.

"Nadhira!" Dia menyebut namanya sendiri.

"Cukuplah dengan semua ni. Allah ada untuk terus bersama engkau. Bangkitlah dari kenangan." Ucapnya dengan nada yang tegas. Bertujuan untuk menyedarkan diri sendir.

Serentak dengan itu, dia mengarahkan cursor, memangkah segala paparan di skrin laptopnya. Kemudian, kakinya melangkah keluar.




Tinggallah kenangan. Biarkan ia. Lepaskan ia. Insyallah, DIA telah menjanjikan yang terbaik untuk hambaNya. Dia pasti dengan ketentuan itu.

Selasa, 8 Julai 2014

[Bad Boy]

Bismillah...

Things getting better or worse..
we, the one who decide to take it


Hasbunallahu wa ni’mal wakeel.” Ucap Rayyan perlahan. Kala itu, tiga orang gadis berbaju kurung melabuhkan duduk di hujung kerusi. Seraya itu, pandangannya ditundukkan menghadap simpang siur anak panah mechanism reactions yang baru diajar tadi. Bukannya mampu dihadam segala urat panah yang bercabang itu, tetapi hanya sekadar menjaga pandangan.

Sayup telinganya mendengar bicara tiga gadis tersebut berkisarkan pelajaran. Tiba-tiba, konsentrasinya terganggu mendengar alunan ringtone dari arah mereka bertiga.

Be my bad boy, be my man
Be my week-end lover
But don't be my friend
You can be my bad boy
But understand
That I don't need you in my life again


Matanya kembali terangkat memandang figura-figura tersebut. Secara tiba-tiba, rahangnya terjatuh. Ternyata apa yang terzahir dimata berbeza dengan analisis dihati.

Jumaat, 25 April 2014

~~Random [4]

Bismillah.... long way to go...!
thinking of something that triggers another things...
may Allah's bless be with us..!

[Random]

Kepalanya terasa berasap dengan segala molekul yang perlu dibayangkan secara tiga dimensi. Subjek yang dulunya amat diminati terasa menjadi suatu beban di kepala andai apa yang dipelajari satu habuk pun tidak melekat di kepala. Matanya kembali menatap hasil contengan jayanya didalam kelas tadi.

Bibirnya melahirkan keluhan perlahan disebabkan kepala yang enggan memberi kerjasama untuk mencerna input dari kuliah tadi.

“Miza, jumpa kat luar yea. Aku cari meja kosong. Nak review benda nie sikit lagi.” Ucap Humaira sambil tangannya cekap memasukkan segala alat tulis yang bersepah di atas meja.

“Okey.”balas Miza. “Tapi aku nak pergi beli makanan dulu. Kau nak apa-apa tak?” sambung Miza setelah jeda beberapa ketika. Humaira hanya menggelang menandakan tidak mahu apa-apa.

“Cari di tempat biasa yea.”

Orait. See you, then.” Balas Miza.

Humaira bergegas keluar dari kelas menuju ke port lepak yang biasa diorang siapkan kerja. Dia bernasib baik disebabkan masih belum ramai mahasiswa mahasiswi yang berada disekitar kawasan itu. Tambahan pula, kelasnya sebentar tadi terpaksa ditamatkan lima belas minit awal kerana pensyarahnya terpaksa menghadiri mesyuarat. Enggan menggantikan kelas pada waktu lain, Dr Farhan tetap mengadakan kuliahnya seperti biasa.

Bukunya diletak diatas meja, dan Humaira kembali menyepahkan alat tulis diatas meja. Segala jenis alat tulisnya dari sebesar marker pen sehinggalah kepada pemadam yang sudah nazak dilanyak tuannya. Matanya melilau ke sekitar kawasan mencari kelibat Miza. Dari jauh, dia melambai kearah Miza yang santai berjalan. Tangannya menjinjit plastik makanan dan setin nescafe latte.

“Banyaknya kau beli. Bukan tadi dah makan ke?” Tegur Humaira setelah Miza melabuhkan duduknya.

“Bukan biasa ke macam ni?” balas Miza selamba.

“Kau memang, perut ‘labuh’. Dah, jangan kacau aku. Nanti hilang segala yang aku ingat tadi.” Ujar Humaira lagi. Terus matanya mencari tempat akhir tintanya berhenti tadi.

“Bagus, bagus. Nanti aku refer nota engkau la. Aku pun nak makan ni.”

Mendengarkan jawapan Miza, Humaira  mengagaukan tangannya kedalam beg sandang mencari earphone yang dibawanya. Jumpa dan terus diletakkan ke tempat sepatutnya. 1924 –SoA lantang di pendengarannya. Lagu yang sama dia putarkan untuk hampir dua minggu lamanya tanpa jemu. Suasana kembali sunyi.

 Sesekali terdengar suara Humaira turut mengikut rentak rapper tersebut.

Setengah jam berlalu, dan Miza juga turut khusyuk dengan gambarajah molekul-molekul yang terlalu kompleks untuk difahami. Sesekali tangan mencapai pemadam dan pembaris untuk membetulkan lukisannya yang tidak mengikut spesifikasi.

Tiba-tiba, Miza menganggkat kepalanya yang sebentar tadi tunduk membuat kerja. Terkejut dengan ucapan yang didengarinya. Serentak dengan itu matanya tajam memandang lelaki berkemeja hitam dihadapannya, kemudian beralih ke muka Humairah yang ternyata kelam dengan review yang dilakukan. Ternyata, Humaira yang tenggelam dengan dunia reviewnya ditambah dengan lagu yang lantang ditelinga menandakan usaha lelaki tersebut sia-sia.

Dua keningnya diangkat double jerk bersama dengan senyuman yang tidak boleh ditafsirkan dihadiahkan kepada lelaki tersebut. Miza hanya menantikan reaksi seterusnya dari lelaki tersebut sehinggakan tawanya meletus. Humaira yang tekun menyiapkan kerjanya, mengangkat muka dari buku yang ditulisnya.

“Kau ni kenapa? Tak pasal-pasal gelak sengsorang.” Tegur Humaira. Telinganya setia dengan 1924 tanpa menurunkan sedikit pun volumenya. Dilihatnya Miza menuturkan sesuatu namun tidak di fahaminya. Mukanya yang berkerut menyebabkan Miza memanjangkan tangannya menarik tali earphone yang tergantung.

“Buat penat je aku cakap dengan orang yang pekak artificial ni. Tu, belakang kau tu, ada seorang mamat yang dah cakap something sampai aku pun terkejut. Kau boleh tak dengar.” Bebel Miza dengan senyuman yang hanya Miza yang tahu maksudnya.

Humaira menoleh. Serentak dengan itu, matanya membulat. Terkejut. Firduas!

“Awak buat apa kat sini? Apa yang dah awak cakap sampai si Miza ni sengih semacam?” lontaran soalan dari Humaira membuatkan muka Firdaus memerah. Serentak dengan itu, Miza melambakkan tawanya yang ditahan sebentar tadi.

“Dah la. Go and see him. He want to tell you something. Come back after everthing have settle.” Ujar Miza dengan senyuman mengusiknya yang masih belum hilang dari bibirnya.

Firdaus yang sedari tadi berdiri di belakang Humaira hanya mampu menggaru belakang kepala. ‘Cepat aja kawan dia ni bagi chance. Malu weyh.’ Getus hatinya.

Five minutes.” Ujar Humaira.


It’s gonna be long. Trust me.” Tutur Miza tanpa sempat Firdaus membalas. “Take your time, mister.” Matanya dikenyit kepada Firdaus, memberi semangat. Tahu bahawa kawannya yang seorang ini, anti dengan segala yang berkait dengan perasaan dan sewaktu dengannya.


t.b.c.

Isnin, 21 April 2014

~~ Random [3]

Bismillah....
long time no see.. and the story line goes bit differ, though...hope enjoy it...!
*moga bermafaat...

[Random]

Perasaan bosan mencengkam suasana sunyi di bilik kerjanya. Kepalanya ditoleh ke kiri dan kanan. Kelihatan semuanya sedang tekun menghadap kerja masing-masing. Ada dalam kalangan mereka melemparkan senyuman sendiri tatkala mata menangkap sesuatu yang mungkin untuk membenarkan pergerakan otot di kawasan muka. Usai meneliti keadaan sekitar. Kepalanya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang jarang dilakukan. Cursor dibawa ke sekitar folder didalam my computer. Mata mencari fail yang diigini. Jumpa. 

Tangannya menggagau mencari sesuatu didalam beg yang sememangnya terbuka disebelah. Kemudian memasangnya di telinga. Terus tangannya menekan mouse dua kali. Setelah menunggu beberapa ketika telinganya disapa oleh halwa segar hasil gerakan tangannya.

Tanpa sedar, kepala mengikut rentak lagu yang di mainkan secara rawak itu. Halwa ditelinga bersilih ganti dan tangan semakin rancak meneruskan kerja yang tadinya tergendala. Dari genre classic hinggalah rock, dari islamik hinggalah heavy metal. Kepalanya hanya mengikut rentak halwa telinga. Adakalanya, bibir turut mengiringi halwa telinga dengan perlahan.

Tok tok...

Kepalanya diangkat dari kerja yang sedang dilakukan. Bola matanya menangkap bentuk lembaga dihadapan. Kepalanya lambat mencerna disebabkan minda masih dengan kerja dan telinga yang dihidang rentak-rentak yang pelbagai. Setelah mengenalpasti makhluk berkenaan, tangannya terus menarik sebelah earphone yang terpasang ditelinga. Serentak dengan itu bibirnya mengukir senyuman. Protokol hidup.

“Khusyuknya, buat apa? Panggil pun tak dengar.” Ujar Miza, masih dengan senyumannya yang manis.

“Biasalah kerja. Tak dengar sebab dengar lagu juga. Full blast. Kenapa?” balas Humaira dengan ketawa perlahan, tak mahu mengganggu rakan-rakan lain yang masih tekun dengan kerja masing-masing.

“Jom makan. Dah masuk waktu makan tengahari ni.” Ajakan Miza mengejutka Humaira. Ini bermakna dia berkeadaan sedemikian selama dua jam. Terlampau fokus sehingga tidak sedar masa yang berlalu.

“Tak pe la, Miza. Aku kenyang lagi, tambah dengan kerja yang tengah ada idea ni. Aku turun untuk zohor je la kejap lagi.” Pantas jawapan Humaira diiringi seulas senyuman.

Okey then, I’m going.” Pamit Miza.

Humaira kembali kepada kerjanya yang tergendala. Tangannya kembali meletakkan earphone ke telinga. Saat itu, playlistnya yang tidak dihentikan tadi sedang rancak memainkan satu lagu rap. Kaku di tempat diduduk tatkala mendengar rappers tersebut menyapanya dengan perkataan yang dirasakan amat terkesan di jiwa.

Don’t ever mess with Muslims.

Humaira yang tadinya bersemangat untuk menyambung kerja, hanya mampu fokus kepada apa yang didengarnya. Tak pernah selama ini lagu tersebut menyapa telinganya. Sekurang-kurangnya dia sedar tentang kewujudan lagu yang sebenarnya sedikit sebanyak mengajarnya tentang sejarah Islam dunia.

Tangannya melarikan cursor ke arah playlist untuk mengetahui tajuk lagu yang sedang didengarinya.  1924 – Soldiers of Allah (SoA). Dibawah sedar, Humaira mengulang dengar lagu tersebut sehinggalah ada air jernih yang menitis jatuh ke tangannya yang sedang memegang pen. Humaira sedar yang dia seorang islam, muslim. Tapi sedikit pun dia tidak tahu tentang sejarah islam seluruh dunia. Tentang Perjanjian Belford yang menggadaikan tanah Palestin kepada Israel. Tentang perpecahan tanah ummah, penindasan terhadap saudara-saudara sesama Islam di seluruh dunia.

The truth about the state
It wasn't always like this
Let us look back in time
History reminds us
One army One land
One central authority
Crushing the Romans
Persians put in fear

The Ummah like a Lion
No need to shed a tear
When the village was attacked by the kufar
The Khalife heard the sister cry & prepared for war
Attacking the city
Destroying it from existence
Lesson # 1
Don't ever Mess with Muslims

The Imam of the Ummah is a shield where he protects the Ummah and where the Ummah fights behind him
Where is this shield today to protect the Ummah??
What happen to this shield to honor and dignify the Ummah???
In 1917 Prime Minister of Britain after entering Jerusalem stated the crusade
 war has ended?
In the same year the French general, Goro went to the grave of Salahudeen-Ayubi
Salahudeen-Ayubi, the one who 730 years prier crushed the crusades and liberated Palestine & Syria
he went to his grave in Damascus and kicked it and said wake up oh Salahudeen we are here.

Dan campur tangan Britain di Jerusalem pun dia tidak pernah tahu. Apatah lagi tentang General Goro yang bertindak kurang ajar kepada Salahiddin Al-Ayubi. Pipinya terasa pijar dengan tamparan sejarah yang tidak pernah dia ambil peduli.

How did they do this to you and me
We turn on the TV and all we see is a world full of casualties
a generation in agony
  our Ummah is in misery
let’s go back to beginning of the century
and review our history
from one side to the other side of the globe
the system of Islam ruled over the world.


Betul. Paparan media sekarang yang sebenarnya menutup segala kebenaran tentang umat islam yang dulunya digeruni. Dan sekali lagi kepalanya di angguk apabila mengingatkan kisah sahabat yang pada zaman kegemilangan islam, digeruni musuh. Dan semua itu telah tercatat dalam sejarah. Sedar atau tak, sikap yang sering mengabaikan sejarah yang menjatuhkan umat sekarang.

They went to the Muslims
for the all their solutions from mathematics to biology
to the advancements in technology
the kafir women use to imitate our women
they wanted the same respect that the Muslims sisters were given
while the enemies of Islam were trying to twist the Quran
trying to write a Surah like Allah’s they all failed miserably
& many of them responded with 
ASHHADU -AN LA ILAHA ILALLAH WA ASHHADU- ANNA MUHAMMADUN RASULLULLAH

Dan betul juga apa yang rappers ni cakap. Yang sebenarnya dunia sekarang mengaplikasikan ilmu islam itu sendiri sampaikan umat islam sekarang menyangka bahawa ilmu itu dicetuskan oleh pemikir barat. Ibnu Sinna yang lebih dikenali sebagai Avicennea, jika ditanya kepada generasi sekarang, hanya segelintir yang mengetahui beliau ialah seorang islam. Malahan sebenarnya kita, umat islam sendiri tidak mengetahui yang kita sebenarnya mengeksploitasi ilmu sendiri. Dan kalau ditelusuri balik sirah baginda Rasulullah SAW dan sejarah ilmuwan islam itu sendiri, terasa ditampar sejarah sehabis kuat, yang selama ini mata hati, minda sedar sebenarnya dikawal oleh pemikiran-pemikiran barat.

Dan keistimewaan wanita muslim yang tiada pada wanita lain turut dicemburui. Memang betul mereka selalu mengadakan talkshow yang selalu menghentam wanita muslim disebabkan ‘kemunduran’ wanita muslim dalam berfesyen. Namun, sebenarnya, mereka cuba untuk memanipulasikan rasa hormat yang di anugerahkan kepada wanita itu dengan mengadakan segala macam persoalan yang sebenarnya mereka tahu jawapannya namun enggan mengakuinya.

Serentak dengan itu, Humaira teringatkan sesi tadarusnya bersama sahabat-sahabat suatu masa dulu. Allah mengutuskan Rasulnya mengikut kesesuaian zaman.  Nabi Musa as diutuskan semasa zamannya mempercayai ilmu sihir, manakala Nabi Isa as diutuskan kepada umat yang pada zaman tersebut terlalu mengkaji ilmu alam semulajadi dan kedoktoran. Manakala, Rasul junjungan kita, Muhammad SAW diutuskan untuk umat yang pada zaman baginda, terlalu mengagumi kesenian dan kehalusan bahasa. Disebabkan itulah juga, Rasulullah pernah mencabar kafir Quraisy untuk mencipta satu surah atau ayat yang boleh menandingi ayat Allah, namun mereka sendiri mengakui kehebatan ayat Allah.

Allah has challenged the humanity until the day of judgment to produce a Surah or an Ayat like the Quran
And Allah assures that they will never be able to make an Ayat like it
The kufar plan and work to destroy this Deen and Allah affirms that we too are planning
and if all the people of the world got together they still could not and will never be able to put even a scratch a side of a muster seeds on the THRONE of ALMIGHTY ALLAH (SWT)

After failing on the battlefield
they kufar got together and they decided to yield
they said we must change the way the Muslims think
and sure enough the Muslim Ummah began to sink

Betul. Tanpa sedar sebenarnya kita menyahut seruan mereka untuk mengubah umat islam dengan cara mereka yang  halus. Melalui pemikiran, makanan, fesyen, hiburan dan sebagainya. Malahan, persekitaran juga yang banyak mempengaruhi turut tidak mengizinkan ummat itu sendiri mengamalkan cara hidup islam yang sebenarnya itulah cara hidup terbaik. Dengan kata lain, ummat islam diperkenalkan cara hidup yang salah, malah sebaliknya mereka mengamalkan cara hidup islam. Alangkah malunya kita ummat islam yang tidak menerima cara hidup islam yang sebenar sehingga kita sendiri tidak menyedari bahawa kita sebenarnya ditindas dengan cara hidup yang tidak betul yang menjadi amalan seharian.

In 1917 John Belford promised Palestine to the Jews
31 years later his promise went through
Brittan and France split the Muslim lands
3 years later Islam worst traitor
mustafa kamal,brought the states fall

In 1920’s Mustafa kammal with the help of the British becomes the hero
Hmm? Well this so-called hero cancels the authority of the most powerful system suitable for human beings
THE KHILAFAH!!!?
he abandon all the rulings of Allah? He did not stop there?.
He banded the Adan in Arabic, he denied Muslim sister from obeying Allah (SWT) by abandoning the Hijab
All Islamic calendars and holidays were cancelled
Yes brothers and sisters.
he changes the Arabic alphabet to Latin
By doing so he made sure the next generation will be lost and have no connection to their Islamic roots
as they can not read or write all the Islamic culture that was recorded
This Islamic system sent by the Creator of ALAMEEN went from the application in life to be in museums for people to go and see in Turkey 

Huh... teringat tentang Mustaffa Kamal yang kononnya merupakan seorang hero bagi umat islam. Padahal semua tu ada tercatat dalam buku teks sejarah tingkatan 4, dan Humaira masih tidak mengenali ‘hero’ ummah itu. Terasa sesalan menuruni rengkung dengan kejahilan diri tentang sejarah umat sendiri. Padah sebab tidak menelusuri sejarah, dan hanya belajar untuk exam semata. Dan akibatnya, dia sendiri dapat rasakan apabila budaya islam tidak dipraktikkan.

In 1924 our state was demolished
Hundred years of planning and their plans were accomplished
Kafirs broke our bond contaminated our knowledge
Better listen up because you won't learn this in college
Beginning of the end and the divisions began
Step by step they divided our lands
in 1921 Saudi Arabia & Iran next year Egypt & in 32 Iraq

In 1945 Jordan Indonesia, Lebonen & syria
Two years laterThe division of India
the Muslims took a stand and demanded
the ruling of Islam so they gave them Pakistan
but it was only an illusion a false resolution
far from the solution
In 1948 The Jews establish their Israeli state

In 1901 the kufar went to Sultan Abdull Hamid the II and offered to pay tremendous amount of money to the Islamic State for Palestine. Sultan Abdull Hamid the II replied:
I am not going to give one inch of Palestine to the jews as Palestine is not mine to give but it belongs to the Ummah and Ummah have shed blood to defend this land but if one day the Islamic State falls apart then you can have Palestine for free but as long as I am alive I would rather have my flesh be cut up then cut out Palestine from the Muslim land I WILL NOT ALLOW ANY CARVING UP WHILE WE ARE ALIVE!!!!! 


Makin laju titisan jernih itu mengalir. Apa sumbangan diri sendiri kepada umat islam sejagat? Kalau nak dibanding dengan Sultan Abdul Hamid kedua yang sanggup tubuhnya dikerat asalkan tanah Palestin tidak tergadai memang tak tercapai dek akal. Tanah itu tanah umat islam. Tertampar lagi dengan sejarah. Humaira semakin menunduk ditempat duduk. Dan kalau hanya sekadar doa tanpa usaha untuk membantu, adakah usaha kita ini dipandang Allah?

In 1960's Somolia & Nigaria
Kuwait & Algeria
In 1964 Came the PLO
Yaseer Arafat The US scarecrow
a great declined In 1969
When the west was training Muslims scholars for hire
Jews were setting
Al-Aqsa mosque on fire!

Let us recall 1970
For those who don't remember
That was the year That we had black September
The king of Jorden & Yaseer Arafat
Began their plot Shot after shot
Muslim blood spilled
As innocent Muslims were killed
Communism attacked but Muslims fought back

The sincere Mujahideen of Afghanistan fought and pushed back the Russians
and then They started to fight among themselves
Khomaine became in power with the promise of ruling and raising the Ummah to a level of dignity
But his promise never went through soon after Iran and Iraq went to war
And millions of innocent Muslims died for 10 years Muslims killing Muslims
Over what!!!??? What else?!!! the agenda of the west!!! at the end there were no resolution
Today Iran is very much open to democracy and reformation
and the Muslims in Iraq continue to suffer?.
SUBHANALLAH!!
where is the Amir of the Ummah??!!!!?..


Sejarah Islam yang suatu waktu dulu pernah menguasai dua pertiga dunia, tidak dia ketahui bahagian negara mana yang meliputi kekuasaan islam itu. Hanya sekadar mengetahui tanpa mengambil peduli sebenarnya membunuh umat itu sendiri. Zaman kegemilangan islam itu hanya dipandang sebagai sejarah yang merupakan lipatan zaman silam. Yang sebenarnya jika diambil iktibar mampu membangkitkan kembali umat islam zaman kini. Dia tahu, janji Allah itu pasti walaupun terasa umat islam sekarang terlalu nazak dengan propaganda kafirun.

Another decade gone but we still don't have Islam
Take a look at the gulf and the killings of Saddam
Over million Muslims died
But no one answered their cries

In the 1990's The Muslim genocide
Bosnia Kosovo Chechenya Dagistan

BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!
BRING BACK ISLAM!

It’s year 2000 and nothing has changed
Past generation has aged let us write the next page
It’s time for us to change it’s up to you & me
Either we make history or we become history?



Betul. Masa tidak akan berhenti pada satu zaman sahaja untuk menanti umat itu sedar. Dan sejarahlah yang sebenarnya akan merubah kita samada akan turut menjadi sejarah atau kita yang merubah sejarah.

Dan lagu itu terus berputar untuk hari-hari seterusnya. Humaira sedar yang dia, sebagai saudara, tidak punya banyak pengetahuan tentang saudara-saudaranya di seantero dunia. Bukan sahaja tidak mempedulikan saudaranya, bahkan isu umat itu sendiri tidak pernah terlintas di fikirannya.





t.b.c

Dear you 4

 Dear You , Hati ni nan sekeping je.  Habis elok dijaga untuk dia tidak sakit. untuk dia tidak merasa apa itu rasa kecewa. Kalau hati ini, h...