Selasa, 8 November 2016

The Power of Du’a: Trial and Tribulation part 2

 Assalamualaikum and hi...

Semoga sentiasa dalam lindungan rahmat dan perlindunganNya selalu.. amin...

Am continuing the last entry about my journey of study. Mungkin kalau dikiria, ini hanya sedikit sahaja ujian saya, berbanding dengan candidates lain. Tapi, I just want to share the power of du'a. Dont ever ever underestimate our du'a. Dont underestimate what we have done in our life. everything comes with the bright side. just wait for it to come...

“Kemudian hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu, ada yang mengalir sungai-sungai darinya  dan diantaranya, ada yang terbelah, lalu keluarlah mata air darinya dan diantaranya ada yang meluncur jatuh kerana takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”

Nampak tak disitu..? Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. Zapp, rasa reflection masa bertenang tadi, memang terang, nyata terjawab, ada termaktub dalam surat cintaNya. Memang tepat kena hidung. Bila masa tu, rasa down, yang rasa macam semua kerja sia-sia tanpa ada benefit pun, tapi ditegur direct. Insaf. Malu dengan diri sendiri. Kita yang sebagai hamba seolah-olah mempertikai aturanNya. Aturan DIA untuk menguatkan kita dengan ujian, untuk terus percaya dengan kemampuan yang DIA anugerahkan.
A short moment later, I just realized some messages from my supervisor to meet with my second supervisor at specific time mentioned. It is less than 15 minutes approaching the mentioned time. Rushing to my second supervisor’s office, she asked me what was all those things about, so sudden to add on some application through out the period in order to completing my studies. After a short ‘blabbering’, she managed to find a way for me. Focus on application and I am done with my studies. And, she said, she’ll fight along with me to complete this journey. And that’s make me feel really really sooth. Terasa lighten up. Terlepas segala beban. Alhamdulillah...
Among all those ‘blabbering’ that pass through my ears, some of her points make me realize something.
“Kenapa dari dulu lagi awak tak datang jumpa saya? Kan dari dulu lagi saya kata saya akan tolong awak in every terms. Tapi awak tak nak. Allah bagi peluang untuk saya tolong awak ni, untuk awak cepat-cepat habis study.”
To reflect with, pertolongan Allah tu, dah lama ada. Sejak dari dulu lagi. Tapi kita sendiri tak sedar benda tu. Saya sendiri takut untuk terus melangkah kearah pertolongan itu. Sedikit sebanyak, saya takut dengan persepsi. Tapi dengan keadaan ‘takut dengan persepsi’ tu yang menyebabkan kita tidak nampak jalan yang terbentang, terhalang, terhijab. Dan orang yang nak tolong kita pun, takkan mampu untuk terus memberi pertolongan.
Saya sedar benda tu, bila semua ni terjadi. Yes, the power of du’a, yang ada masanya kita ragui, ada masanya, kita meletakkan pengharapan padaNya, melebihi tahap infniti. Dan juga, ‘Dan Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan (al-Baqarah:74).’
Let the Du’a talk.
Open up our ‘closet’ to let HIM reach us.
Let HIS help can reach us, the way it is.
Just believe in HIM. HE never failed to reach us.

And today, I got new ambition:
I want to be the butterfly to cheer up people life.


Wish me...
Thanks for spending your precious time to read it.. 
Semoga ada manfaat dari perkongsian ini yang boleh jadi bekal untuk saya di akhirat nanti. 


Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Dear you 4

 Dear You , Hati ni nan sekeping je.  Habis elok dijaga untuk dia tidak sakit. untuk dia tidak merasa apa itu rasa kecewa. Kalau hati ini, h...